Minggu, 11 November 2012

JANGANLAH ENGKAU MARAH, MAKA BAGIMU SYURGA


 “Janganlah engkau marah, maka bagimu syurga.” Al Hadits

Terus memendam amarah sama seperti menggenggam bara panas untuk dilontarkan kepada seseorang, Andalah yang akan terbakar"-  Sidharta Gautama

Dalam hidup memang wajar kalau ada peristiwa-peristiwa yang membuat kita marah dan kecewa. Tapi cepat kendalikan emosi Anda kembali. Jangan biarkan rasa amarah, dendam, iri, kesal atau kecewa kepada pasangan, teman, rekan kerja, atau atasan di kantor  bercokol lama di hati kita.
  
Kekesalan, amarah dan kekecewaan  hanya akan mengaktifkan hukum tarik menarik, membuat Anda menerima apa yang Anda berikan. 

Bila kesal pada pasangan atau ada kawan yang mengingkari janji, lalu Anda menyalahkan mereka atas kekacauan semua itu, maka Anda akan mendapatkan kembali keadaan yang dipersalahkan itu.

Kembalinya keadaan itu tidak harus  selalu dari orang yang Anda salahkan,  tetapi sejatinya Anda akan mendapatkan kembali keadaan yang Anda salahkan itu.

Ikhlaskanlah, maafkanlah. Hati akan terasa lebih lega dan ringan dalam menjalani hidup, lebih fokus terhadap tujuan hidup tanpa terbebani penyakit-penyakit hati yang hanya akan menghabiskan energi positif.

"Jika saya mengikhlaskan diri saya, saya menjadi yang saya inginkan. Jika saya mengikhlaskan yang saya punya, saya akan menerima apa yang saya butuhkan" -  Tao Te Ching

Semoga Tuhan mengaruniai sabar yang tak terbatas dan ikhlas yang tak bertepi untuk kita semua, sehingga apapun rintangan dan cobaan yang dilalui akan terasa lebih ringan.

Rabu, 07 November 2012

Bersikap Adil Kepada Siapapun



Setelah makan malam, seorang ibu dan putrinya bersama-sama mencuci mangkuk dan piring, sedangkan ayah dan putranya menonton TV di ruang tamu.

Mendadak, dari arah dapur terdengar suara piring yang pecah, kemudian sunyi senyap. Si putra memandang ke arah ayahnya dan berkata, “Pasti ibu yang memecahkan piring itu.” “Bagaimana kamu tahu?” kata si Ayah. “Karena tak terdengar suara dia memarahi orang lain,” sahut anaknya.


Kita semua sudah terbiasa menggunakan standar yang berbeda antara melihat orang lain dan memandang diri sendiri, sehingga acapkali kita menuntut orang lain dengan serius, tetapi memperlakukan diri sendiri dengan penuh toleran.

sumber: belum terlacak

EARLY LIFE IS DEAD


Dead is the beginning of life. Life is the source of death. Life and death, came and went, nothing eternal. That is the ultimate laws of nature. Therefore, do not be afraid to die, do not look dead.

During life, better haste  multiply goodness , thankful in all circumstances, and knowing yourself anywhere. Free, loose, unattached and attached, bright, cheerful, optimistic and positive thinking all the time, God willing live happy, dead quiet.

True Story ... The morning was a man undergoing routine as usual. As someone who has extensive relationships and busy, he always found time to read a column of announcements including obituaries. Suddenly his eyes to read the news, the news is very surprising and makes chill went up his. He was reading the news of his own death.The man was stunned, he then asked himself, if he is still alive? Is this time he is in the world or in the afterlife? When he realized that there was an error in this story, perhaps because it has the same name, this newspaper editors must have made ​​a mistake. But curiosity he went on to read the news. He wanted to know what people's response about him. In the article he referred to the call ' dynamite king "has died. In another part of it is also called as' partner god of death '. He was surprised abysmal, if such he will be remembered by the people? 

This incident opened his mind, he then decided that he did not want to be remembered like that. He determined from that moment he will fight for peace and humanity . So finally, a man named  Alfred Nobel with his determination he tried to end his name enshrined in the peace prize - the Nobel Prizes . What about you? Like what you want to be remembered by the people you leave behind? What legacy will you give for many people? Are people will remember you with love and respect? Let us hasten to do as much  kindnessstarting today, at this moment, at this very moment.

Sources: http://www.anneahiranewsletter.com/

MATI ADALAH AWAL KEHIDUPAN


Mati adalah awal kehidupan. Hidup adalah pangkal kematian. Hidup dan mati, datang silih berganti, tidak ada yang kekal abadi. Itulah hukum alam yang hakiki. Oleh sebab itu, jangan takut mati, jangan mencari mati.

Selama hidup, lebih baik bersegeralah perbanyak kebaikan, syukuri diri dalam keadaan apapun, dan tahu diri di manapun. Bebas, lepas, tidak terikat dan melekat, cerah ceria, berpikir optimis dan positif setiap saat, insyaallah hidup senang, mati tenang.

Kisah Nyata...Pagi itu seorang pria menjalani rutinitasnya seperti biasa. Sebagai seseorang yang mempunyai relasi luas dan sibuk, ia selalu menyempatkan diri untuk membaca kolom pengumuman termasuk juga kolom berita kematian. Tiba-tiba matanya membaca sebuah berita, berita yang sangat mengejutkan dan membuat bulu kuduknya merinding. Ia sedang membaca berita kematiannya sendiri. Pria ini terhenyak, ia lalu bertanya kepada dirinya sendiri, apakah ia masih hidup? Apakah saat ini ia ada di dunia atau di alam baka? Saat ia menyadari bahwa ada sebuah kesalahan dalam berita ini, mungkin karena memiliki nama yang sama, pastilah redaksi koran ini telah melakukan kesalahan. Namun karena rasa penasaran ia pun melanjutkan membaca berita tersebut. Ia ingin tahu apa tanggapan orang mengenai dirinya. Dalam artikel itu ia disebut dengan panggilan 'raja dinamit' telah wafat. Pada bagian lain ia juga disebut sebagai 'partner dewa kematian'. Ia terkejut bukan kepalang, apakah seperti ini dirinya akan dikenang oleh orang-orang? 

Kejadian ini membuka pikirannya, ia lalu memutuskan bahwa ia tidak ingin dikenang seperti itu. Ia bertekad mulai saat itu juga ia akan berjuang demi kedamaian dan kemanusiaan. Begitulah akhirnya, pria yang bernama Alfred Nobel ini dengan tekadnya ia berusaha hingga pada akhirnya namanya diabadikan dalam hadiah perdamaian--yaitu Nobel Prizes. Bagaimana dengan Anda? Seperti apa Anda ingin dikenang oleh orang-orang yang Anda tinggalkan? Warisan apa yang akan Anda sumbangsihkan demi mashlahat umat banyak? Apakah orang-orang akan mengingat Anda dengan penuh cinta dan rasa hormat? Mari kita bersegera lakukan sebanyak kebaikan, mulai hari ini, detik ini, saat ini juga.

Sumber: http://www.anneahiranewsletter.com/

Kisah Tukang Kayu


MASA DEPAN SESEORANG MERUPAKAN HASIL KEPUTUSAN IA SAAT INI. Seorang tukang bangunan yang sudah tua berniat untuk pensiun dari profesi yang sudah ia geluti selama puluhan tahun.Ia ingin menikmati masa tua bersama istri dan anak cucunya. Ia tahu ia akan kehilangan penghasilan rutinnya namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh istirahat.

Ia pun menyampaikan rencana tersebut kepada mandornya. Sang Mandor merasa sedih, sebab ia akan kehilangan salah satu tukang kayu terbaiknya, ahli bangunan yang handal yang ia miliki dalam timnya. Namun ia juga tidak bisa memaksa.

Sebagai permintaan terakhir sebelum tukang kayu tua ini berhenti, sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk terakhir kalinya. Dengan berat hati si tukang kayu menyanggupi namun ia berkata karena ia sudah berniat untuk pensiun maka ia akan mengerjakannya tidak dengan segenap hati. Sang mandor hanya tersenyum dan berkata, "Kerjakanlah dengan yang terbaik yang kamu bisa. Kamu bebas membangun dengan semua bahan terbaik yang ada."

Tukang kayu lalu memulai pekerjaan terakhirnya. Ia begitu malas-malasan. Ia asal-asalan membuat rangka bangunan, ia malas mencari bahan, maka ia gunakan bahan-bahan berkualitas rendah. Sayang sekali, ia memilih cara yang buruk untuk mengakhiri karirnya. Saat rumah itu selesai, sang Mandor datang untuk memeriksa. Ketika sang Mandor memegang daun pintu depan, ia berbalik dan berkata, "Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu!" Betapa terkejutnya si tukang kayu. Ia sangat menyesal. Kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia sedang membangun rumahnya, ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Sekarang akibatnya, ia harus tinggal di rumah yang ia bangun dengan asal-asalan. Inilah refleksi hidup kita!

Pikirkanlah kisah si tukang kayu ini. Anggaplah rumah itu sama dengan kehidupan Anda. Setiap kali Anda memalu paku, memasang rangka, memasang keramik, lakukanlah dengan segenap hati dan bijaksana. Sebab kehidupanmu saat ini adalah akibat dari pilihanmu di masa lalu. Masa depanmu adalah hasil dari
keputusanmu saat ini.

by: Didik Nurwanto
Sumber: http://www.anneahiranewsletter.com/

Purnama di Negeri Impian

Bismillah...

Blog ini saya buat untuk ke-sekian kalinya. Beberapa blog sebelumnya tidak aktif lagi. Melihat betapa pentingnya bagi seseorang memiliki sebuah blog untuk berbagi, maka saya mencoba kembali untuk membuat blog dan berharap bahwa blog ini akan tetap "menyala" dan terutama supaya banyak hal yang selama ini tidak bisa dengan lebih luas saya bagikan, dapat saya bagi melalui blog ini.

Blog ini saya beri nama PURNAMA DI NEGERI IMPIAN. Purnama adalah fase bulan dimana pada saat itu dia "bersinar" paling terang. Negeri adalah negeri, kampung halaman (menurut KBBI), atau apapun yang mewakili sebuah tempat. Dan impian adalah mimpi, harapan, cita-cita dan lain sebagainya. Saya namakan itu, karena cita-cita saya yang tertinggi adalah dapat bertemu "muka" dengan Tuhan di negeri impian (syurga). Kenapa purnama menggantikan Tuhan? Karena Tuhan akan menampakkan diri-Nya seperti bulan purnama menampakkan dirinya. Dan negeri impian? Negeri impian adalah negeri yang saya impi-impikan yaitu syurga. Dan karena itu pula tulisan yang pertama kali saya unggah berjudul Purnama di Negeri Impian.

Saya berharap bahwa setiap apapun yang akan saya unggah nanti, adalah semua hal yang bermanfaat buat hidup ini, buat agama, dan buat hari akhirat nanti. Buat anda yang membaca, dan tentunya saya. Amin.

Demikian tulisan ini, sekedar sebagai kalimat pembuka dalam blog ini. Terima kasih.