Setelah makan malam,
seorang ibu dan putrinya bersama-sama mencuci mangkuk dan piring, sedangkan
ayah dan putranya menonton TV di ruang tamu.
Mendadak, dari arah dapur terdengar suara piring yang pecah, kemudian sunyi
senyap. Si putra memandang ke arah ayahnya dan berkata, “Pasti ibu yang
memecahkan piring itu.” “Bagaimana kamu tahu?” kata si Ayah. “Karena tak
terdengar suara dia memarahi orang lain,” sahut anaknya.
Kita
semua sudah terbiasa menggunakan standar yang berbeda antara melihat orang lain dan
memandang diri sendiri, sehingga acapkali kita menuntut orang lain dengan
serius, tetapi memperlakukan diri sendiri dengan penuh toleran.
sumber: belum terlacak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar